Pages

Tuesday, July 23, 2013

Rancangan damai sejahtera

Shallom,
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit dr Firman Tuhan. Tahukah saudara, jika di dalam kamus orang percaya tidak ada kata "kebetulan"? Semua hal yang baik yang terjadi pada kita seolah-olah adalah suatu "kebetulan". Kadang kita berkata: kebetulan saya hari ini ga malas jadi saya datang ke persekutuan doa ini dan akhirnya mendapat berkat melalui firman yang disampaikan.
Percayalah saudara-saudaraku, Tuhan kita adalah Tuhan yang ajaib, Tuhan yang hidup. Dia bekerja di dalam hidup kita melalui hal-hal kecil, hal-hal sepele, hal-hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Tuhan telahmengenal kita bahkan sejak sebelum kita diciptakan, dan merancangkan segala sesuatunya dengan cermat, seperti yang di firmankan dalam Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Jadi, kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam hidup kita adalah rancangan-rancangan Tuhan atas hidup kita. Setiap kebetulan, percayalah itu adalah karya Tuhan atas hidup kita. Dan jika terjadi suatu kebetulan yang buruk, sekali lagi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan rancangan kecelakan. Dibalik setiap kebetulan yang buruk terdapat damai sejahtera yang dari Allah. Yang perlu kita lakukan adalah mengucap syukur atas segala hal yang boleh kita alami karena kita berada di dalam rancangan Allah. Jauhkan kekuatiran-kekuatiran dan senantiasa mengucap syukur.
Tuhan memberkati !

GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS

Gereja Kalimantan Evangelis (disingkat GKE) atau Gereja Evanglikel di Kalimantan ialah sebuah kelompok gereja Protestan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 4 April 1935, awalnya dengan nama Gereja Dayak Evangelis (GDE).Gereja ini melakukan pelayanan iman kepada suku-suku di pulau Kalimantan yaitu suku-suku yang termasuk kedalam rumpun Dayak, meski begitu GKE tidak tertutup bagi anggota non-Dayak. Gereja ini berkantor pusat di Banjarmasin, provinsi Kalimantan Selatan. Pekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen (Rheinische Missionsgesellschaft (RMG)) dengan mengutus dua orang penginjil dari Jerman, yaitu: Heyer dan Barnstein, yang tiba di Jakarta pada tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Lalu, pada tanggal 3 Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil, yaitu: Becker, Hupperts, Krusman, dan langsung ditempatkan di pedalaman. Baptisan pertama terjadi pada 10 April 1839 yang dilayankan oleh Hupperts. Pekabaran Injil juga disertai dengan pelayanan diakoni, seperti: pendidikan, kesehatan, pembebasan budak. Pasang surut terjadi ketika meletus Perang Dunia I, di mana RMG menyerahkan tugas pemberitaan Injil ke Zending Basel di Swiss pada tahun 1920. Zending Basel meneruskan dan mengembangkan pekerjaan RMG sebelumnya, hingga pendirian Sekolah Pendeta (yakni, cikal bakal terbentuknya Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis sekarang) pada tahun 1932. Zending Basel pula yang membidani lahirnya organisasi Gereja Dayak Evangelis (GDE) pada 4 April 1935 melalui Sinode Umum. Ini jugalah sinode umum yang pertama untuk GDE. Tetapi pada masa pendudukan Jepang, GDE terputus hubungannya dengan Zending. Selanjutnya, GDE dipimpin oleh pendeta Dayak yang pertama, yaitu: Pdt. H. Dingang Patianom. Para pendeta GDE sadar bahwa gereja bukan hanya untuk orang Dayak tetapi terbuka bagi semua orang. Karena itulah melalui Sinode Umum V pada 5-9 November 1950 diputuskan GDE berubah nama menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).

Tuesday, July 23, 2013

Rancangan damai sejahtera

Shallom,
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit dr Firman Tuhan. Tahukah saudara, jika di dalam kamus orang percaya tidak ada kata "kebetulan"? Semua hal yang baik yang terjadi pada kita seolah-olah adalah suatu "kebetulan". Kadang kita berkata: kebetulan saya hari ini ga malas jadi saya datang ke persekutuan doa ini dan akhirnya mendapat berkat melalui firman yang disampaikan.
Percayalah saudara-saudaraku, Tuhan kita adalah Tuhan yang ajaib, Tuhan yang hidup. Dia bekerja di dalam hidup kita melalui hal-hal kecil, hal-hal sepele, hal-hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Tuhan telahmengenal kita bahkan sejak sebelum kita diciptakan, dan merancangkan segala sesuatunya dengan cermat, seperti yang di firmankan dalam Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Jadi, kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam hidup kita adalah rancangan-rancangan Tuhan atas hidup kita. Setiap kebetulan, percayalah itu adalah karya Tuhan atas hidup kita. Dan jika terjadi suatu kebetulan yang buruk, sekali lagi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan rancangan kecelakan. Dibalik setiap kebetulan yang buruk terdapat damai sejahtera yang dari Allah. Yang perlu kita lakukan adalah mengucap syukur atas segala hal yang boleh kita alami karena kita berada di dalam rancangan Allah. Jauhkan kekuatiran-kekuatiran dan senantiasa mengucap syukur.
Tuhan memberkati !

GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS

Gereja Kalimantan Evangelis (disingkat GKE) atau Gereja Evanglikel di Kalimantan ialah sebuah kelompok gereja Protestan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 4 April 1935, awalnya dengan nama Gereja Dayak Evangelis (GDE).Gereja ini melakukan pelayanan iman kepada suku-suku di pulau Kalimantan yaitu suku-suku yang termasuk kedalam rumpun Dayak, meski begitu GKE tidak tertutup bagi anggota non-Dayak. Gereja ini berkantor pusat di Banjarmasin, provinsi Kalimantan Selatan. Pekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen (Rheinische Missionsgesellschaft (RMG)) dengan mengutus dua orang penginjil dari Jerman, yaitu: Heyer dan Barnstein, yang tiba di Jakarta pada tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Lalu, pada tanggal 3 Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil, yaitu: Becker, Hupperts, Krusman, dan langsung ditempatkan di pedalaman. Baptisan pertama terjadi pada 10 April 1839 yang dilayankan oleh Hupperts. Pekabaran Injil juga disertai dengan pelayanan diakoni, seperti: pendidikan, kesehatan, pembebasan budak. Pasang surut terjadi ketika meletus Perang Dunia I, di mana RMG menyerahkan tugas pemberitaan Injil ke Zending Basel di Swiss pada tahun 1920. Zending Basel meneruskan dan mengembangkan pekerjaan RMG sebelumnya, hingga pendirian Sekolah Pendeta (yakni, cikal bakal terbentuknya Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis sekarang) pada tahun 1932. Zending Basel pula yang membidani lahirnya organisasi Gereja Dayak Evangelis (GDE) pada 4 April 1935 melalui Sinode Umum. Ini jugalah sinode umum yang pertama untuk GDE. Tetapi pada masa pendudukan Jepang, GDE terputus hubungannya dengan Zending. Selanjutnya, GDE dipimpin oleh pendeta Dayak yang pertama, yaitu: Pdt. H. Dingang Patianom. Para pendeta GDE sadar bahwa gereja bukan hanya untuk orang Dayak tetapi terbuka bagi semua orang. Karena itulah melalui Sinode Umum V pada 5-9 November 1950 diputuskan GDE berubah nama menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).